Gerhana Bulan di Malam Minggu


English: Diagram showing the umbra, penumbra a...Image via Wikipedia






Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi. Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika.<

Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara matahari dengan bumi.

Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat.

Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali.
Ketika gerhana bulan sedang berlangsung, umat Islam yang melihat atau mengetahui gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana bulan 

Jenis-jenis gerhana bulan
  • Gerhana bulan total : Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
  • Gerhana bulan sebagian : Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerahpenumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan.
  • Gerhana bulan penumbra : Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.



Malam minggu nanti, Sabtu (10/12/2011), langit malam di Indonesia akan dihiasi oleh gerhana Bulan. Gerhana ini cukup istimewa sebab menjadi Gerhana Bulan Total terakhir pada tahun 2011. 

Astronom Ma’rufin Sudibyo dalam posting di jejaring sosialnya, Minggu (4/12/2011), mengatakan, Gerhana mulai terjadi pada pukul 18.35 WIB ditandai dengan mulai bersentuhannya cakram Bulan terhadap penumbra. Tahap awal gerhana akan sulit dilihat secara kasatmata. Gerhana baru bisa dilihat jelas sekitar pukul 19.46 WIB, saat bulan bersentuhan dengan umbra. Totalitas, yakni tertutupinya cakram Bulan secara sepenuhnya oleh umbra, terjadi pukul 21.07 hingga 21.57 WIB, selama 50 menit, dengan puncak gerhana pukul 21.32. Saat totalitas terjadi, jangan dikira Bulan akan lenyap. Bulan akan “berdarah”, berwarna kemerahan seperti yang sering diperlihatkan dalam film tentang manusia serigala.

Tak seperti gerhana Matahari, gerhana Bulan aman disaksikan tanpa alat dan pelindung. Karena terjadi tak terlalu malam,  gerhana Bulan kali ini pas dinikmati sambil minum kopi atau bercengkerama bersama teman. Jangan lupa, Anda pun bisa menyiapkan kamera DSLR untuk mengabadikan momen gerhana ini. Membuat serangkaian foto gerhana dari tahap awal hingga akhir patut dicoba.

Ada yang unik dari gerhana kali ini. Saat totalitas terjadi, Bulan akan tampak berada di depan Bimasakti. Jadi, jika dilihat, di belakang Bulan berdarah akan tampak kabut tipis. Bimasakti adalah galaksi tempat Bumi bernaung. Ma’rufin mengatakan, Bimasakti juga “monster” yang telah menelan galaksi-galaksi kecil lain serta merupakan salah satu galaksi tertua di semesta. Bulan berdarah juga akan memiliki beberapa pendamping malam Minggu nanti. Salah satunya Jupiter, yang sejak beberapa waktu lalu terus-menerus tampak dan bisa dilihat dengan mata telanjang.

Selain itu, bintang Sirus yang menjadi bintang paling terang setelah Matahari juga akan terlihat. Ada juga gugus tujuh bintang bersaudara atau Pleiades. Galaksi Awan Magellan Kecil dan Besar juga akan terlihat. Semua benda langit yang terlihat saat gerhana menjanjikan pemandangan yang menarik pada malam Minggu nanti. Akan tetapi, semua bisa lenyap tak terlihat apabila langit berawan dan hujan. Jadi, berdoa saja hal itu tak terjadi. 

Gerhana kali ini bisa dilihat oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Indonesia juga beruntung karena berpeluang menyaksikan seluruh tahap gerhana. Amerika Selatan, Afrika barat, dan seluruh wilayah Atlantik tak bisa menikmati gerhana ini. Gerhana Bulan Total terjadi saat Bumi, Matahari, dan Bulan berada di satu garis lurus. Bulan akan ada di umbra (bayang-bayang inti) dan penumbra (tambahan) Bumi. Gerhana Bulan Total adalah salah satu fenomena alam yang telah dinikmati selama ribuan tahun, yang diterjemahkan menjadi makna yang berbeda di setiap kebudayaan.



Dalam pengamatan gerhana bulan total yang terjadi sebelumnya, berlangsung pada Kamis (16/6/2011) dini hari, astronom amatir dari Kebumen, Ma’rufin Sudibyo, berhasil menjepret citra Bimasakti di tengah bulan yang memerah atau mengalami gerhana bulan total.
“Saya lihat Bimasakti saat gerhana. Meski langit sudah terpolusi cahaya, tapi tahapannya masih rendah, jadi bisa terlihat,” katanya saat dihubungi Kompas.com lewat jejaring sosial hari ini. Bimasakti tampak persis di samping bulan, tepatnya di sebelah timur atau samping kiri. Tampak seperti awan putih tipis yang berarah utara selatan. Sangat tipis. 

Dalam pengamatannya dari Gombong, Kebumen, Jawa Tengah, ia juga berhasil menangkap citra obyek angkasa lainnya. Misalnya, planet Venus dan Jupiter yang tampak pada tahapan akhir gerhana. Pengamatan di Gombong dipusatkan di RS PKU Muhammadyah wilayah itu. Ma’rufin mengatakan, sekitar 50 orang terlibat dalam pengamatan tersebut. Awan sesekali mengganggu pengamatan dengan melintas cepat. Ma’rufin juga menangkap citra meteor saat gerhana. Ada dua meteor. Satu pas sebelum total dan satu lagi pas total. Meteor sporadic. Sepertinya dari debu pecahan asteroid.

Beberapa obyek langit yang disaksikan Ma’rufin juga terlihat dari pengamatan di Planetarium Jakarta. Meski berawan, menjelang pukul 05.00 WIB tadi, Jupiter menampakkan diri dalam warna putih di arah timur. Gerhana bulan total dini hari itu merupakan salah satu gerhana yang periode totalnya terpanjang dalam 100 tahun terakhir karena mencapai 100 menit. Masyarakat Indonesia masih mempunyai kesempatan menyaksikan gerhana bulan pada Desember tahun ini, diperkirakan terjadi dari sore hingga malam hari.

Teguh Wardoyo, analis cuaca Stasiun Meteorologi Cilacap, Jawa Tengah, di Cilacap, Rabu, memprakirakan gerhana Bulan total yang berlangsung pada Kamis (16/6/2011) dini hari akan memengaruhi pasang-surut di laut yang tidak seperti peristiwa gerhana biasanya. Hal ini karena posisi Bulan, Bumi, dan Matahari tepat lurus. Diperkirakan akan terjadi pasang-surut maksimum saat terjadinya gerhana Bulan total tersebut karena posisi Matahari, Bulan, dan Bumi berada pada garis lurus atau garis ekliptika. Kita akan amati seberapa besar pasang-surut yang akan terjadi di perairan selatan Jawa Tengah, khususnya Cilacap. Gerhana Bulan total yang akan terjadi pada Kamis dini hari tersebut merupakan yang terlama pada abad ini karena akan berlangsung selama 100 menit dan dapat dilihat di seluruh wilayah Indonesia sepanjang cuaca tidak mendung. Ia mengatakan, gerhana akan berlangsung mulai pukul 00.23 WIB dan berakhir pada pukul 06.02 WIB. Sedangkan gerhana total akan berlangsung mulai pukul 02.22 WIB dengan puncaknya pada pukul 03.12 WIB. Gerhana total akan berakhir pukul 04.03 WIB.

Selain di Indonesia, gerhana tersebut dapat dilihat di Amerika Selatan, Afrika, Eropa, Timur Tengah, Asia, Australia, Antartika, Samudra Atlantik, Samudra Hindia, dan Samudra Pasifik bagian barat daya. Kondisi perairan selatan Jawa Tengah pada hari Kamis, tinggi gelombang maksimum diperkirakan masih 3-3,5 meter. Kondisi tersebut diperkirakan masih akan berlangsung hingga tiga hari ke depan. Masih tingginya gelombang di perairan selatan Jawa Tengah ini dipengaruhi kecepatan angin yang bertiup di atas wilayah perairan yang cenderung searah. Oleh karena itu, tinggi gelombang di wilayah pantai diperkirakan 0,7-3 meter dengan kecepatan angin 20 kilometer per jam-45 kilometer per jam yang bertiup dari arah timur hingga tenggara. Sementara di wilayah Samudra Hindia selatan Jateng, lanjutnya, tinggi gelombang diperkirakan antara 1,2 meter dan 3,5 meter dengan kecepatan angin 25-50 kilometer per jam yang bertiup dari arah timur hingga tenggara. Kondisi ini masih berbahaya bagi nelayan tradisional berperahu kecil ataupun tongkang.


Enhanced by Zemanta

Tinggalkan komentar