Kemacetan Lalulintas semakin merasuki Kota-kota Dunia



Hampir semua orang berpikir kemacetan di Jakarta sudah sangat parah, tetapi tidak banyak yang membayangkan kemacetan sepanjang 200 km yang terjadi di jalan tol. Memang, Jakarta sudah serba tak seimbang, baik dalam hal kependudukan, transportasi, maupun infrastruktur. Bappeda DKI mencatat, pertumbuhan panjang jalan di Jakarta sebesar 0,01 persen per tahun, sedangkan pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor 9,5 persen per tahun. Ketidakseimbangan juga dapat dilihat dari rasio kendaraan umum dan kendaraan pribadi, yakni 1,5 persen berbanding 98,5 persen. Sehingga diperkirakan bahwa jika DKI Jakarta mau membenahi kemacetan yang terjadi, maka dibutuhkan penambahan road rasio hingga 10 persen, melalui pembangunan jalan baru sepanjang 5.950 kilometer dan membatasi lalu lintas sebesar 32,6 persen. Bukan hanya Jakarta, kasus dan latar belakang kemacetan seperti ini mulai menjalar ke kota-kota besar di seluruh Indonesia.


Hasil studi Kementerian Perekonomian  mencatat potensi kerugian akibat kemacetan adalah operasional kendaraan dan pemborosan BBM mencapai angka Rp27 triliun. Dinas perhubungan provinsi DKI Jakarta, dalam seminar Percepatan Pembangunan Bidang Energi dan Transportasi di Gedung BPPT, Jakarta, Kamis (21/7/2011) mengungkapkan bahwa kerugian akibat biaya kemacetan lalu lintas di Jakarta mencapai Rp. 45.198.085.000.000,- yang dihitung berdasar hasil studi valuasi biaya kemacetan lalu lintas DKI tahun 2010. Kerugian terbesar dari kemacetan lalu lintas yang melingkupi DKI Jakarta adalah dalam hal kehilangan nilai waktu yang mencapai Rp. 14 triliun lebih. Kerugian ini mencakup komponen biaya untuk bahan bakar kendaraan, operasi kendaraan, kehilangan nilai waktu, kehilangan potensi ekonomi, dan pencemaran udara. 
Pakar lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Dr Firdaus Ali, MSc, dalam diskusi di Jakarta, Kamis (10/9). memperkirakan kemacetan Jakarta juga mengakibatkan kerugian yang diderita seluruh warga Ibu Kota. Jumlahnya mencapai sekitar Rp 28 triliun per tahun. Total kerugian tersebut dapat dibagi menjadi beberapa sektor, seperti kerugian akibat bahan bakar, kerugian waktu produktif warga, kerugian pemilik angkutan umum, dan kerugian kesehatan. Jumlah kerugian yang paling besar adalah pada sektor kerugian bahan bakar yang bisa menghabiskan hingga Rp 10,7 triliun per tahun. Kerugian bahan bakar dihitung dari banyaknya BBM yang terbuang karena kendaraan terjebak kemacetan. Adapun jumlah kerugian terbesar kedua adalah kerugian waktu produktif warga negara yang diperkirakan mencapai Rp 9,7 triliun per tahun. Kerugian yang diderita pemilik angkutan umum mencapai Rp 1,9 triliun per tahun karena berkurangnya jumlah rit yang bisa ditempuh angkutan umum Dan yang paling dicemaskan adalah kerugian di sektor kesehatan yaitu sebanyak Rp 5,8 triliun per tahun. Kerugian kesehatan antara lain karena stres atau faktor polutan asap yang keluar saat kemacetan dan terhirup oleh warga Ibu Kota lainnya yang sedang melintas. akibat macet. Ironi karena angkutan umum merupakan salah satu faktor utama yang menjadi penyebab kemacetan di Ibu Kota.
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Prof Dr Umar Fahmi Achmadi, MPH, PhD, menilai bahwa bidang transportasi berkontribusi sekitar 80 persen dalam pencemaran udara. Beberapa jenis bahan pencemar polusi udara dapat berdampak antara lain pada organ paru-paru (asma, bronkitis, dan pneunomia), kardiovaskular, sistem saraf, serta liver-ginjal. Potensi kerugian akibat dampak masalah kemacetan ini mencapai Rp45 triliun.
Indonesia adalah satu-satunya kota metropolitan yang belum mempunyai sistem tranportasi bawah tanah atau subway. Lalu lintas adalah replika dari masyarakat, kekacauan besar dan setiap masalah dalam masyarakat kita tercermin dalam ber-lalulintas. Berbagai studi telah dilakukan dan penelitian mengenai dampak ekonomi akibat dari kemacetanpun terus dikembangkan. Namun, lalu lintas Jakarta selalu menjadi masalah besar bagi pemerintah.
Jakarta adalah potret besar dan kompleks dari kemacetan lalu lintas. Terutama di sekitar 5:00 dan 20.00 WIB (akhir dari kantor jam). Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP) telah menempatkan Jakarta sebagai kota ketiga paling polutan di dunia setelah Mexico City dan Bangkok. UNEP juga mengatakan bahwa 67 persen berasal dari pencemaran bentuk emisi mobil. Data dari departemen transportasi di Jakarta , menunjukkan bahwa ada peningkatan pada jumlah kendaraan di Jakarta sekitar 11 persen per tahun sementara peningkatan jalan hanya 1%. Dari total sekitar 4,9 juta jumlah kendaraan di Jakarta sekarang 2,8 juta adalah kendaraan roda dua dan 2,2 juta adalah roda empat.
Persoalan kemacetan ini sebenarnya bukan saja hanya konsumsi masyarakat Indonesia tetapi juga terjadi di berbagai Negara meski dalam dimensi yang berbeda. Berikut beberapa kota dan Negara yang mengalami peristiwa kemacetan lalu lintas terparah di dunia:
1. Rusia, Moskwa.
Jalan tol M-10 sepanjang 700 km menghubungkan Moskwa dengan kota terbesar kedua Rusia, St Petersburg, hingga ke perbatasan Finlandia. Sejumlah media pada Minggu (2/12/2012), melaporkan, puluhan ribu kendaraan bermotor selama tiga hari terjebak kemacetan di sebuah jalan tol di sebelah barat laut ibu kota Rusia, Moskwa. Panjang antrean kendaraan  di jalan tol M-10 tersebut mencapai 200 km. Bahkan, seorang pengemudi mengatakan, dia hanya “bergerak” satu kilometer dalam 24 jam. 
Juru Bicara Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev mengatakan, Deputi Perdana Menteri Dmitry Rogozin diperintahkan untuk melapor kepada Medvedev terkait langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengurai kemacetan dan menolong para pengemudi yang terjebak di jalan raya. 
Para pengemudi sampai harus membuat dapur darurat di sepanjang jalan itu. Sebagian besar pengemudi mengatakan mereka mulai kehabisan bahan bakar karena harus tetap menyalakan mesin mobil demi menyalakan mesin pemanas yang sangat vital dalam kondisi cuaca dengan suhu di bawah nol derajat ini. Tak ada truk bahan bakar, tak ada air bersih selama kemacetan yang diduga akibat hujan salju lebat yang melanda Moskwa dan sekitarnya. Para pengemudi yang terjebak saling tolong-menolong, tetapi kondisi di jalanan ini berbeda dengan pernyataan kepolisian. Seorang petugas polisi mengatakan, kemacetan tak lebih dari 55 km dan secara perlahan berkurang. 
Infrastruktur jalan Rusia selalu mendapat kritik sejak zaman negeri itu diperintah para Tsar. Tetapi Moskow memiliki alasan mengapa kemacetan lalu lintas muncul. Salah satunya adalah musim dingin yang membeku parah. Jalan transportasi tidak dapat bekerja dengan baik karena es hitam dan terlalu banyak kendaraan. 
Jalan-jalan Moskow tidak hanya sesak di jam sibuk, tapi bahkan pada siang hari. Meskipun banyak jalan diper lebar, banyak persimpangan baru dibangun, namun tampaknya beberapa jalan-jalan harus dibangun kembali dan diperluas. Pada saat ini kecepatan lalu lintas turun dari tahun ke tahun, dan saat ini 22 km per jam. Dibandingkan dengan Moskow, kota-kota besar di negara-negara maju ‘bergerak’ satu setengah kali sampai dengan dua kali lebih cepat. Di zaman Uni Soviet, infrastuktur negeri itu juga sangat buruk karena sebagian besar anggaran negara digunakan untuk membiayai pertahanan ketimbang membangun jalan, perumahan, kesehatan, dan pelayanan publik lainnya.
2. Sao Paolo, Brasil
Kemacetan parah adalah hal biasa di kota terbesar di Brasil ini. Bahkan, kemacetan yang oleh Warga setempat disebut engarrafamentos, tak jarang mencapai lebih dari 160 km. Majalah Time menyatakan São Paulo memiliki kemacetan lalu lintas terburuk di dunia. Pada tanggal 9 Mei 2008, sejarah mencatat suatu rekor dengan antrian kemacetan 166 mil (266 km) dari total 522 mil (835 km). 
Pada 9 Mei 2008, sebuah truk gandeng terguling di salah satu ruas jalan paling sibuk di Sao Paulo. Akibatnya, antrean panjang kendaraan mencapai lebih dari 292 km dan menjadi rekor kemacetan lalu lintas terpanjang di dunia. Setahun setelah kemacetan itu, Sao Paulo kembali mencatat rekor total kemacetan sepanjang lebih dari 200 km di tiga ruas jalan tersibuk kota itu. Ada pendapat bahwa masalah kemacetan lalu lintas terjadi karena dipercepatnya laju motorisasi sejak tahun 2003. Dan orang-orang membeli sekitar 1000 mobil baru setiap hari.
3.Paris/Lyon, Perancis
Salah satu kemacetan panjang legendaris terjadi di luar kota Paris, Perancis pada 16 Februari 1980. Penyebabnya adalah gabungan dari cuaca buruk dan penyempitan jalan raya. Kala itu, ribuan orang baru saja mengakhiri liburan di Lyon dan kawasan sekitarnya. Situasi ini menjadi salah satu penyebab mega kemacetan itu. Antrean mobil mencapai 18 juta unit yang mengular sepanjang lebih dari 175 km, yang adalah sepertiga jarak Paris-Lyon. Saat itu, kemacetan ini menjadi rekor dunia kemacetan lalu lintas.
4. Beijing, China
Kemacetan sepanjang 96 km lebih terjadi di Jalan Nasional 110 China pada 14 Agustus 2010. Penyebab kemacetan itu adalah kombinasi antara perbaikan jalan yang mengakibatkan penyempitan ruas jalan ditambah ratusan truk yang akan masuk ke kota Beijing. 
Akibatnya, kemacetan panjang itu berlangsung hingga lima hari. Para pengemudi terpaksa tidur di dalam mobil, dan para pedagang asongan memanfaatkan situasi itu untuk mengeruk keuntungan berlipat ganda. Mereka bahkan menjual air minum dengan harga 10 kali lipat harga normal. Awalnya dikhawatirkan kemacetan itu akan berlangsung hingga September 2010. Namun, kemacetan mulai terurai akhir Agustus setelah pemerintah China turun tangan untuk mengatasi kemacetan itu.
5. Bethel, New York, AS

Pada 14 Agustus 1969 kemacetan parah terjadi di sekitar negara bagian New York. Penyebabnya bukan cuaca buruk, kecelakaan lalu lintas atau penyempitan jalan. Penyebabnya adalah pagelaran konser musik legendaris, Woodstock 1969.
Saat itu sekitar 500.000 pengunjung menuju ke arena Woodstock. Jumlah ini 10 kali lipat lebih banyak dari yang diperkirakan kepolisian New York. Jumlah pengunjung di luar perkiraan ditambah keengganan polisi memberi jalur alternatif yang disarankan panitia membuat antrean mobil mengular lebih dari 32 km.
 
Kemacetan itu berlangsung selama tiga hari konser berlangsung. Sehingga, para musisi pengisi konser sampai harus diterbangkan menggunakan helikopter ke lokasi konser. Para pengunjung juga banyak yang meninggalkan mobilnya begitu saja di jalanan agar bisa masuk ke arena konser.
6. Houston, Texas
Penyebab kemacetan ini adalah kekhawatiran akan terjangan badai Rita yang akan menerjang kota Houston, Texas, AS. Warga yang khawatir pada 21 September 2005 bergegas mengungsi ke luar kota. Akibatnya antrean kendaraan mengular hingga 160 km lebih. 
Akibat kemacetan ini, para pengendara mobil hanya bisa bergerak 16 km dalam sembilan jam. Interstate 45 menjadi pusat kemacetan karena ruas jalan antar negara bagian ini menjadi salah satu rute evakuasi. Keadaan semakin buruk ketika banyak kendaraan yang rusak atau kehabisan bahan bakar. Akhirnya sebagian pengguna jalan memilih berputar balik dan menuju ke kediaman mereka, karena merasa lebih aman berada di dalam rumah dari pada berada di dalam mobil yang tak bisa bergerak ke mana-mana.

7.Caracas, Venezuela

Peningkatan yang cepat dalam kepemilikan kendaraan di Venezuela adalah hasil dari keuntungan besar dari penjualan minyak Venezuela. Tahun lalu, penjualan mobil dua kali lipat menjadi 300.000. Tidak ada jalan baru yang dibangun, akibatnya ibu kota Venezuela, Caracas, mengalami beberapa kemacetan lalu lintas terburuk di dunia. 
Kemacetan di jalan-jalan dari pagi sampai larut malam. Orang-orang mencoba untuk menghindari lalu lintas yang padat dengan meninggalkan rumah pukul 5:00, namun masalah lain timbul, produktivitas menurunkan karena kurang tidur, masyarakat mudah tersinggung dan memiliki dampak negatif pada kehidupan mereka.Menangapi situasi yang sangat buruk ini, sekarang psikiater telah mulai memberikan nasihat kepada penumpang mengenai apa yang harus dilakukan ketika mereka berada dalam kemacetan lalu lintas, antara lain: membaca koran atau mendengarkan musik, dan berupaya menghindari percekcokan atau perkelahian dengan pengemudi lainna.
8.Mexico City, Mexico
Pada tahun 2000, hanya 17% dari penduduk yang tinggal di kota dilaporkan menggunakan mobil untuk didalam kota. Tetapi pada 2007, jumlah tersebut meningkat menjadi 33%. Masalah kemacetan semakin menumpuk karena banyak dari mobil yang merangkak di jalan-jalan kota meksiko merupakan mobil-mobil bekas Amerika yang bahkan tidak memenuhi standar emisi Meksiko – apalagi Amerika Serikat. Kota dengan sistem transportasi umum, ‘Metrobús’ ini, merupakan kota terbesar ke 2 di dunia sebagai mesin asap dari awal sampai akhir. Mexico berjuang keras untuk menyisihkan pengendara sekitar 74.000 penumpang per hari dari jalanan.
9. Shanghai, Cina
Lalu lintas di Shanghai lebih menyebalkan daripada kebanyakan kota besar, karena banyaknya pejalan kaki dan pengendara sepeda berbagi jalan yang sama dengan mobil. Bahkan sepanjang tahun 1998 sampai tahun 2003 jumlah kendaraan pribadi meningkat dari 7000 sampai dengan 170.000. Semakin banyak orang Shanghai yang mampu untuk membeli mobil seperti banyak kota-kota lain yang padat penduduknya dan konsekwensinya jalan-jalan menjadi ramai memicu masalah lalu lintas.
10. Manila, Filipina
Bangkok adalah sebuah kota besar, memiliki lalu lintas yang lambat adalah normal.  Namun, jika Anda benar-benar ingin melihat manajemen yang buruk lalu lintas datang ke Manila, mereka tampaknya tidak memiliki sistem, hanya jalan.
11.Bangkok, Thailand
Bangkok sudah mempunyai Skytrain, dan juga subway. Pada awal Sistem kereta bawah tanah dibuka pada Juli 2004, jumlah penumpang diperkirakan lebih dari 400.000 orang akan menggunakannya setiap hari. Tetapi, karena lebih mahal daripada Skytrain, jumlah penumpang yang menggunakan setiap hari telah menurun. Akhir-akhir ini, penumpang tidak lebih dari 150.000 setiap hari.
Sepertinya, para perencana kota tidak memperhitungkan bahwa orang Thailand terobsesi dengan mobil. Memiliki mobil telah menjadi simbol status dan bahkan kelas menengah bawah, yang hampir tidak dapat mampu menutup biaya hidup setiap bulan, menghabiskan semua uang mereka untuk membeli/ mencicil mobil. Maka tidak heran jika banyak pemandu wisata memperingatkan para tamu yang datang ke Bangkok tentang kemacetan lalu lintas jalan yang berat. 
12.Cairo, Mesir
Perencana kota Mesir telah berjuang selama beberapa dekade dengan masalah lalu lintas Kairo. Kota ini memiliki jalur bis, kereta, trem, dan jaringan kereta bawah tanah yang tumpang tindih; banyak kendaraan jalan layang; pejalan kaki jalan layang, dll; tapi perbaikan ini semua tidak setara dibanding dengan tantangan yang datang dari pertumbuhan Kairo yang cepat dan konstan.
13.Mumbai, India
Kemacetan lalu lintas muncul karena berbagai alasan: cuaca buruk (hujan deras), jalan-jalan sempit yang mengerikan, dan jumlah kendaraan yang banyak. Banyak wisatawan mengeluh tentang udara di sana dan itu menjadi hal yang lumrah.

14. Jepang
Peristiwa kemacetan panjang yang terjadi di Jepang ini hampir sama dengan yang terjadi di Houston, Amerika Serikat. Peristiwa kemacetan yang terparah di dalam sejarah transportasi Jepang ini terjadi pada 12 Agustus 1990, ketika banyak warga  Jepang yang baru pulang liburan musim panas dan mengungsi akibat daerahnya terancam Taifun Winona yang ganas.
Kemacetan mengakibatkan antrean mobil sepanjang 84 mil, bahkan dikabarkan ada keluarga yang meninggal dalam perjalanan akibat kekacauan ini. Meskipun Kota Tokyo memang dikenal dengan tingkat kemacetan yang tinggi, namun jumlah kendaraan yang meningkat hingga dua kali lipat membuat badan jalan terisi seluruhnya oleh kendaraan.

SUMBER:
Kompas.com
dreamindonesia.wordpress.com
unikgaul.com


Enhanced by Zemanta

2 pemikiran pada “Kemacetan Lalulintas semakin merasuki Kota-kota Dunia

Tinggalkan komentar